Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri memberikan sikap terhadap hasil Pilpres 2014. Dia mengaku resah banyaknya kecurangan dalam perhelatan pesta demokrasi ini.
Putri ketiga Presiden pertama RI Soekarno itu menjelaskan, sikap ini dilandasi lantaran banyak desakan dari berbagai pihak. Dirinya pun sesumbar segera membentuk gerakan atas persoalan ini bernama Front Pelopor.
"Saya ingin menjelaskan keinginan saya untuk menyatakan sebuah deklarasi atas nama pribadi dan adanya desakan dan permintaan dari berbagai kalangan untuk menyatakan sikap. Saya menyatakan sebagai anak bangsa yang independen. Tapi lebih dari itu, menyelamatkan hak bangsa dan negara. Proses pilpres banyaknya kecurangan yang diperlihatkan oleh anak bangsa dalam mengambil momentum kekuasan. Jadi perkenankan saya ingin deklarasikan Front Pelopor yang diambil sebagai pendiri Partai Pelopor," kata Rachmawati saat jumpa pers di kediamannya bilangan Pejaten, Jakarta, Kamis (31/7).
Pendiri Universitas Bung Karno (UBK) menambahkan, kegiatan yang akan dilakukan oleh gerakan tersebut, yakni mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar bertindak tegas terutama soal banyaknya spanduk bertuliskan 'Jokowi Presiden Terpilih'. Sebab, ini merupakan usaha makar kubu capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.
"SBY agar bertindak tegas. Harus memerintahkan, menurunkan gambar 'Jokowi Presiden Terpilih'. Ini tidak boleh dibiarkan. Ini usaha makar," ujar adik kandung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.
Selain itu, Rachmawati kian sesumbar, bila spanduk itu tidak lekas diturunkan oleh rakyat. Maka itu, dia memberikan ultimatum. Dia bahkan menyebut ada intervensi pihak luar atas berbagai hal terkait Pilpres.
"Rakyat kita jangan 'ternina bobo' oleh intervensi asing. Bila ini foto tidak diturunkan 2x24 jam maka rakyat akan bertindak," tegasnya.
#PrabowoHatta , #satuINDONESIA , #INDONESIABANGKIT , #dukungboikotMETROtv , #syuradikaraende95fraternity , Website Resmi Kampanye #DukungPrabowoHatta untuk #SelamatkanIndonesia :
www.SelamatkanIndonesia.com
Thursday, 31 July 2014
Wednesday, 30 July 2014
We Will Not Go Down (Gaza) - Michael Heart - OFFICIAL VIDEO
Sahabat.
Demokrasi artinya rakyat berkuasa. Wujud dari demokrasi adalah
pemilihan, dan esensi pemilihan adalah pemilihan yang jujur, yang bersih
dan yang adil.
Kalau ada yang bisa mencoblos puluhan, ratusan
surat suara itu tidak demokratis. Dari Papua saja ada 14 kabupaten yang
tidak pernah mencoblos tetapi ada hasil pemilu. Ada 5.000 lebih TPS di
DKI yang direkomendasikan untuk pemilihan suara ulang (PSU) tetapi tidak digubris oleh KPU.
Manakala kita melihat ketidakadilan, manakala kita melihat perampokan
hak-hak warga negara, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela
kebenaran, atau atau mengikuti yang dzolim.
Pilihannya jelas.
Kami memilih membela kebenaran. Oleh karena itu kami memilih untuk
mengambil sikap. Prabowo-Hatta menggunakan hak konstitusional kami untuk
menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum. Oleh karena itu kami
menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Kami tidak
bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat
dipermainkan dan diselewengkan. Kami siap menang dan siap kalah dengan
cara yang demokratis dan terhormat.
Demokrasi artinya rakyat berkuasa. Wujud dari demokrasi adalah
pemilihan, dan esensi pemilihan adalah pemilihan yang jujur, yang bersih
dan yang adil.
Kalau ada yang bisa mencoblos puluhan, ratusan
surat suara itu tidak demokratis. Dari Papua saja ada 14 kabupaten yang
tidak pernah mencoblos tetapi ada hasil pemilu. Ada 5.000 lebih TPS di
DKI yang direkomendasikan untuk pemilihan suara ulang (PSU) tetapi tidak digubris oleh KPU.
Manakala kita melihat ketidakadilan, manakala kita melihat perampokan
hak-hak warga negara, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela
kebenaran, atau atau mengikuti yang dzolim.
Pilihannya jelas.
Kami memilih membela kebenaran. Oleh karena itu kami memilih untuk
mengambil sikap. Prabowo-Hatta menggunakan hak konstitusional kami untuk
menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum. Oleh karena itu kami
menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Kami tidak
bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat
dipermainkan dan diselewengkan. Kami siap menang dan siap kalah dengan
cara yang demokratis dan terhormat.
Sergey Mavrodi The Truth the Government doesnt want you to know
SERUAN PROGRES 98:
Demi penuntasan sejumlah kasus KKN yang
disinyalir melibatkan Jokowi dan Megawati sebagaimana telah kami adukan
ke KPK sebagai berikut:
(1) Kasus tiga rekening gratifikasi
Jokowi. (2) Kasus korupsi 12,4 APBD Solo saat Jokowi menjabat selaku
Walikota. (3) Kasus Bus Trans Jakarta Jokowi senilai 1,5 triliun. (4)
Kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai US$ 8 juta. (5). Kasus
Release and Discharge BLBI oleh Megawati Soekarnoputri.
Maka melalui kesempatan ini kami serukan kepada sahabat-sahabat pejuang
perubahan untuk bergabung dengan aktivis Progres 98 guna melakukan aksi
nginap di KPK, terhitung sejak:
Tanggal: Rabu malam 30 Juli, pukul 18.00 WIB hingga 21 hari ke depan, tempat Gedung KPK.
salam hormat
Faizal Assegaf
Ketua Progres
NB: Aksi ini dilakukan secara damai dan terbuka untuk umum. Berkenan untuk disebarkan ke seluruh
perubahan untuk bergabung dengan aktivis Progres 98 guna melakukan aksi
nginap di KPK, terhitung sejak:
Tanggal: Rabu malam 30 Juli, pukul 18.00 WIB hingga 21 hari ke depan, tempat Gedung KPK.
salam hormat
Faizal Assegaf
Ketua Progres
NB: Aksi ini dilakukan secara damai dan terbuka untuk umum. Berkenan untuk disebarkan ke seluruh
Saturday, 26 July 2014
Pesan Video Prabowo Subianto | 25 Juli 2014
Bos Kompas: Katolik dan Cukong Wajib Dukung Jokowi
Ada cerita menarik yang beredar terbatas di kalangan petinggi Kompas Gramedia Group. Tentang konspirasi
di balik opini bentukan jaringan media menghadapi pemilu 2014. Tentang
"kolaborasi kotor" kelompok misionaris Katolik, konglomerasi Tionghoa
dan elit PDIP. Tentang rekayasa pencitraan Jokowi - Ahok menggilas akal
sehat publik.
Kisah penuh misteri itu berawal di
akhir bulan Desember 2013. Orang - orang berduit triliun rupiah yang
kemudian dikenal dengan "cukong", berkumpul bersama petinggi Kompas
Gramedia Group, elite PDIP dan misionaris Katolik. Atas nama kesamaan
kepentingan ideologi, merumuskan sebuah konspirasi jahat.
"Kita sudah berhasil membawa Jokowi -
Ahok di posisi jabatan strategis DKI Jakarta, kini selanjutnya
mempermulus jalan untuk memastikan Jokowi menjadi Presiden dan Ahok
tampil memimpin Jakarta." Sembari menegaskan: "Ini tahapan finalisasi
untuk menguasai Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim."
Dengan mengusung tema liputan
"Indonesia Satu", crew redaksi Kompas bergerak lincah menyebarkan
serangkaian isu dan opini penuh tipu muslihat ke ruang publik. Sasaran
mendongkrak popularitas Jokowi - Ahok dan menghembuskan kebencian rakyat
kepada elite dan partai non PDIP.
Hasilnya, dalam kurun waktu yang tidak
lama, Jokowi - Ahok diposisikan sebagai figur fenomenal di panggung
politik nasional jelang Pemilu 2014. Publik hampir setiap hari disuguhi
berbagai berita dari aneka lakon dua boneka yang terus melenggang bebas
mewakili ambisi cukong dan jaringan katolik.
Dengan mengabaikan visi, Jokowi - Ahok
hadir bagai sinetron berdurasi tanpa batas menyihir pembaca dan
pemirsa. Mulai dari serangkaian kisah blusukan Jokowi yang menguras
anggaran miliaran rupiah dari APBD, hingga celoteh penuh amarah tanpa
etika diperankan secara membabi-buta oleh Ahok. Mirip pertunjukan
"topeng monyet", yang setiap gerak-geriknya sudah terlatih dan
sepenuhnya dikendali oleh dalang alias cukong.
Jejak Hitam
Kompas punya sejarah panjang dalam
kongsi kepentingan dengan cukong. Media utama milik kelompok Katolik
ini, telah menjadi jaringan yang terus menggurita. Di tahun 1998 - 1999,
Kompas sukses mencitrakan pengaruh Uskup Belo dalam pergolakkan politik
paling spektakuler yang berujung pada pelepasan Timor-Timur dari
wilayah NKRI.
Uskup Belo dikesankan bagai pahlawan
kemanusiaan yang secara sporadis menyudutkan ABRI (TNI) sebagai penjahat
HAM dalam serangkaian kasus pembantaian massal di Timor-Timur. Tudingan
tanpa bukti itu, nyaris setiap hari menghias halaman utama koran Kompas
dan memicu intervensi kekuatan asing.
Setelah setahun Timor-Timur lepas dari
NKRI, publik kemudian baru menyadari ternyata: Uskup Belo dan Kompas
terlibat bermain mata untuk memuluskan kepentingan cukong yang mengincar
sumber kekayaan minyak di Laut Timor. Dan untuk hajat busuk itu, maka
jalan ekstrim disintegrasi pun dimainkan.
Sangat menyedihkan, konspirasi Kompas
dan gereja Katolik yang dipimpin oleh Uskup Belo sukses menyulut api
kebencian di hati rakyat Timor-Timur. Di mana ratusan ribu warga
Indonesia yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa yang puluhan tahun
menetap di Timor-Timur menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi,
diusir dan ribuan dari mereka kehilangan nyawa serta harta bendanya.
Tragedi berdarah lepasnya Timor-Timur
(Timor Leste) dari wilayah Indonesia adalah fakta sejarah yang tak
terlupakan. Wilayah yang berpenduduk mayoritas Katolik tersebut oleh
Kompas sangat berkepentingan untuk menjadikannya sebagai negara boneka
dalam kendali Australia, Eropa dan Amerika.
Timor Leste memiliki potensi sumber
kekayaan alam dan berada di zona strategis serta berdampingan dengan NTT
yang berpenduduk mayoritas Katolik. Dan oleh Australia, Timor Leste
telah dijadikan pangkalan militer yang setiap saat dapat memperluas
pengaruhnya dengan mencaplok kawasan di sekitarnya. Jalan kearah itu
semakin terbuka lebar. Dan lagi-lagi, Kompas menyembunyikan rencana
licik itu dari perhatian publik.
Bagaimana dengan Jokowi - Ahok...?
Kompas Gramedia Group, cukong dan
basis jaringan Katolik dengan mencolok tengah gencar memainkan
"disintegrasi politik" yang memporak-porandakan tatanan sosial di negeri
ini. Melalui penunggangan PDIP, Jokowi dipaksakan tampil sebagai boneka
mereka untuk dipersiapkan memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Skenario busuk itu tidak lain
bertujuan untuk memperluas pengaruh Katolik dan cukong dalam penguasaan
negara, sentra ekonomi-keuangan dan sebagainya. Ambisi itu sangat nyata,
dan secara terbuka tokoh Katolik paling berpengaruh, Frans Maknis
Suseno menyampaikan pesan berupa ancaman: "Bila Jokowi tidak jadi
presiden maka Indonesia akan rusuh..."
Pernyataan misionaris Katolik Frans
Maknis Suseno, tidak berbeda dengan apa yang pernah dilontarkan oleh
Uskup Belo: "Lebih baik membawa mayoritas Katolik Timor-Timur lepas dari
NKRI dari pada bergabung dengan ummat Islam dalam kebhinekaan
Indonesia..."
Cara pandang para tokoh Katolik yang
berkonsiprasi dengan cukong, membuat banyak pihak bertanya: "Di mana
sikap nasionalisme Megawati dan politisi PDIP...?".
Hem, uang dan kerakusan kekuasaan
telah melunturkan spirit nasionalisme elite partai. Masa depan rakyat di
negeri ini tengah berjalan menuju jurang kehancuran. Prihatin !
by Faizal Assegaf
Thursday, 24 July 2014
Timor Leste - They don't really care about us...
Forward
ANDR:----Tim Prabowo Temukan 265 Kotak Suara Masih TersegelKamis, 24
Juli 2014 - 17:56 wibQur'anul Hidayat - OkezoneJAKARTA - Tim Advokasi
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menemukan 260 kotak suara dalam keadaan
masih tersegel di Cilincing, Jakarta
Utara. Temuan tersebut menimbulkan tanda tanya karena rekapitulasi
suara sudah selesai.Ketua Tim Advokasi Eggi Sudjana, mengatakan temuan
itu sudah dilaporkan ke Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu (DKPP). Sebagai bukti, Eggi mengaku menyerahkan foto."Ditemukan
semalam 265 kotak suara masih diperiksa di daerah Cilincing belum
dibuka. Ini tidak pidana," katanya di Gedung Bawaslu, Jalan MH. Thamrin,
Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).http://m.okezone.com/.../tim-prabowo-temukan-265-kotak...
Timor Leste - They don't really care about us...
Forward
ANDR:----Tim Prabowo Temukan 265 Kotak Suara Masih TersegelKamis, 24
Juli 2014 - 17:56 wibQur'anul Hidayat - OkezoneJAKARTA - Tim Advokasi
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menemukan 260 kotak suara dalam keadaan
masih tersegel di Cilincing, Jakarta
Utara. Temuan tersebut menimbulkan tanda tanya karena rekapitulasi
suara sudah selesai.Ketua Tim Advokasi Eggi Sudjana, mengatakan temuan
itu sudah dilaporkan ke Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu (DKPP). Sebagai bukti, Eggi mengaku menyerahkan foto."Ditemukan
semalam 265 kotak suara masih diperiksa di daerah Cilincing belum
dibuka. Ini tidak pidana," katanya di Gedung Bawaslu, Jalan MH. Thamrin,
Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).http://m.okezone.com/.../tim-prabowo-temukan-265-kotak...
Tuesday, 22 July 2014
Full Pernyataan Prabowo Resmi Menolak Hasil Penghitungan KPU Pemilu 2014
Prabowo Subianto
Sahabat.
Demokrasi artinya rakyat berkuasa. Wujud dari demokrasi adalah
pemilihan, dan esensi pemilihan adalah pemilihan yang jujur, yang bersih
dan yang adil.
Kalau ada yang bisa mencoblos puluhan,
ratusan surat suara itu tidak demokratis. Dari Papua saja ada 14
kabupaten yang tidak pernah mencoblos tetapi ada hasil pemilu. Ada 5.000
lebih TPS di DKI yang direkomendasika n untuk pemilihan suara ulang (PSU) tetapi tidak digubris oleh KPU.
Manakala kita melihat ketidakadilan, manakala kita melihat perampokan
hak-hak warga negara, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela
kebenaran, atau atau mengikuti yang dzolim.
Pilihannya jelas.
Kami memilih membela kebenaran. Oleh karena itu kami memilih untuk
mengambil sikap. Prabowo-Hatta menggunakan hak konstitusional kami untuk
menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum. Oleh karena itu kami
menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Kami tidak
bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat
dipermainkan dan diselewengkan. Kami siap menang dan siap kalah dengan
cara yang demokratis dan terhormat.
Bagi saudara-saudara sekalian, setiap rakyat Indonesia yang telah memilih saya, Prabowo Subianto dan mitra saya Muhammad Hatta Rajasa kami minta untuk tetap tenang. Jangan sekali-sekali terpancing untuk tidak damai.
Yakinlah kami tidak akan membiarkan hak demokrasi diciderai. Kami akan
berjuang di atas landasan konstitusi, di atas landasan hukum, di atas
landasan tidak menggunakan kekerasan apapun.
Terima kasih. Jakarta, 22 Juli 2014.
Demokrasi artinya rakyat berkuasa. Wujud dari demokrasi adalah
pemilihan, dan esensi pemilihan adalah pemilihan yang jujur, yang bersih
dan yang adil.
Kalau ada yang bisa mencoblos puluhan,
ratusan surat suara itu tidak demokratis. Dari Papua saja ada 14
kabupaten yang tidak pernah mencoblos tetapi ada hasil pemilu. Ada 5.000
lebih TPS di DKI yang direkomendasika
Manakala kita melihat ketidakadilan, manakala kita melihat perampokan
hak-hak warga negara, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela
kebenaran, atau atau mengikuti yang dzolim.
Pilihannya jelas.
Kami memilih membela kebenaran. Oleh karena itu kami memilih untuk
mengambil sikap. Prabowo-Hatta menggunakan hak konstitusional kami untuk
menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum. Oleh karena itu kami
menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Kami tidak
bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat
dipermainkan dan diselewengkan. Kami siap menang dan siap kalah dengan
cara yang demokratis dan terhormat.
Bagi saudara-saudara
Yakinlah kami tidak akan membiarkan hak demokrasi diciderai. Kami akan
berjuang di atas landasan konstitusi, di atas landasan hukum, di atas
landasan tidak menggunakan kekerasan apapun.
Terima kasih. Jakarta, 22 Juli 2014.
Monday, 21 July 2014
Pigi jo deng dia. voc. Doddie romantic x
Prabowo Subianto:
"Saudara-saudara sekalian, dari sejak awal saya selalu mengatakan bahwa
kita mengikuti dan taat asas dan kita taat hukum serta aturan main.
Saya selalu katakan, kita ikut aturan. Seluruh bangsa sedang membangun
demokrasi yang artinya sedang mengikuti taat aturan demokrasi, jadi kita serahkan kepada KPU.
Pihak yang kuat, harus sabar. Karena kita ingin negara kita baik. Kita
berjuang untuk rakyat. Kita di sini bukan orang-orang yang ingkar janji,
bukan ingkar sumpah, bukan orang-orang yang bohong. Kita takut kepada
Allah SWT. "
"Saudara-saudara sekalian, dari sejak awal saya selalu mengatakan bahwa
kita mengikuti dan taat asas dan kita taat hukum serta aturan main.
Saya selalu katakan, kita ikut aturan. Seluruh bangsa sedang membangun
demokrasi yang artinya sedang mengikuti taat aturan demokrasi, jadi kita serahkan kepada KPU.
Pihak yang kuat, harus sabar. Karena kita ingin negara kita baik. Kita
berjuang untuk rakyat. Kita di sini bukan orang-orang yang ingkar janji,
bukan ingkar sumpah, bukan orang-orang yang bohong. Kita takut kepada
Allah SWT. "
Pigi jo deng dia. voc. Doddie romantic x
Prabowo Subianto:
"Saudara-saudara sekalian, dari sejak awal saya selalu mengatakan bahwa
kita mengikuti dan taat asas dan kita taat hukum serta aturan main.
Saya selalu katakan, kita ikut aturan. Seluruh bangsa sedang membangun
demokrasi yang artinya sedang mengikuti taat aturan demokrasi, jadi kita serahkan kepada KPU.
Pihak yang kuat, harus sabar. Karena kita ingin negara kita baik. Kita
berjuang untuk rakyat. Kita di sini bukan orang-orang yang ingkar janji,
bukan ingkar sumpah, bukan orang-orang yang bohong. Kita takut kepada
Allah SWT. "
"Saudara-saudara sekalian, dari sejak awal saya selalu mengatakan bahwa
kita mengikuti dan taat asas dan kita taat hukum serta aturan main.
Saya selalu katakan, kita ikut aturan. Seluruh bangsa sedang membangun
demokrasi yang artinya sedang mengikuti taat aturan demokrasi, jadi kita serahkan kepada KPU.
Pihak yang kuat, harus sabar. Karena kita ingin negara kita baik. Kita
berjuang untuk rakyat. Kita di sini bukan orang-orang yang ingkar janji,
bukan ingkar sumpah, bukan orang-orang yang bohong. Kita takut kepada
Allah SWT. "
Wednesday, 16 July 2014
Jamila Sumazau Dance Step
Menguak Skandal Klaim Kemenangan Jokowi-JK Dan Kepastian Kemenangan Prabowo-Hatta
Prabowo akan menjadi
presiden Indoensia, sekalipun 8 lembaga survey menjagokan Jokowi sebagai
presiden 2014. Hal ini karena banyaknya kejanggalan yang di temukan dalam quick
qount yang di lakukan olehlembaga lembaga survey yang menjagokan Jokowi
tersebut,di antaranya:
presiden Indoensia, sekalipun 8 lembaga survey menjagokan Jokowi sebagai
presiden 2014. Hal ini karena banyaknya kejanggalan yang di temukan dalam quick
qount yang di lakukan olehlembaga lembaga survey yang menjagokan Jokowi
tersebut,di antaranya:
1. Lembaga survey yang menjagokan Jokowi sudah
terbukti sebagai lembaga simpatisan, dan konsultan politik. Maka menjadi sangat
wajar bila lembaga konsultan memenangkan pasangan yang di bimbingnya memenangkan
pilpres.
terbukti sebagai lembaga simpatisan, dan konsultan politik. Maka menjadi sangat
wajar bila lembaga konsultan memenangkan pasangan yang di bimbingnya memenangkan
pilpres.
2. Waktu pengumuman kemenangan Jokowi JK di tanggal
9 Juli 2014, yakni di kisaran pukul 14.30 WIB, padahal TPS di nyatakan baru di
tutup pada pukul 13.00 WIB, yang artinya mungkinkah TPS sudah bisa mempleno
hasil TPS untuk menjadi hasil pilpres di TPS tersebut, dan kemudian mengirimkan
hasilnya ke center lembaga survey yang bersangkutan. Di Samarinda saja rata
rata hasil pilpres baru dipleno TPS di kisaran pukul 15.00-16.00
WITA/14.00-15.00 Wib, bagaimana bila TPS yang berada di daerah daerah
pedalaman. Hasil Quick Count bisa di umumkan pukul 14.30 WIB bila sampel di
ambil di perkotaan saja.
9 Juli 2014, yakni di kisaran pukul 14.30 WIB, padahal TPS di nyatakan baru di
tutup pada pukul 13.00 WIB, yang artinya mungkinkah TPS sudah bisa mempleno
hasil TPS untuk menjadi hasil pilpres di TPS tersebut, dan kemudian mengirimkan
hasilnya ke center lembaga survey yang bersangkutan. Di Samarinda saja rata
rata hasil pilpres baru dipleno TPS di kisaran pukul 15.00-16.00
WITA/14.00-15.00 Wib, bagaimana bila TPS yang berada di daerah daerah
pedalaman. Hasil Quick Count bisa di umumkan pukul 14.30 WIB bila sampel di
ambil di perkotaan saja.
3. Sudah terbuka adanya kejanggalan Quick Count
milik SMRC yakni adanya perubahan drastis pada data dari semula Prabowo unggul
52 %:48 %, lalu menjadi terbalik di 48 % : 52 %. Adanya data yang bertumpuk
tiba tiba hanya menjadi inputan untuk Jokowi JK sangat patut di curigai
validitasnya. Patut juga untuk di lakukan penelitiaan yang sama untuk semua
lembaga survey, jangan jangan semua sama kejadiannya.
milik SMRC yakni adanya perubahan drastis pada data dari semula Prabowo unggul
52 %:48 %, lalu menjadi terbalik di 48 % : 52 %. Adanya data yang bertumpuk
tiba tiba hanya menjadi inputan untuk Jokowi JK sangat patut di curigai
validitasnya. Patut juga untuk di lakukan penelitiaan yang sama untuk semua
lembaga survey, jangan jangan semua sama kejadiannya.
4. Apalagi jika benar bahwa Pengumuman di lakukan
pada saat data masih 75 %, sangat mungkin karena berdasarkan waktu pengumuman
kemenangan Jokowi JK di pukul 14.30, hampir bisa di pastikan sebagian besar TPS
di Indonesia belum menyelesaikan perhitungannya. Dalam kasus pilkada Bali, pada
saat data di stop di 90 % dan 100 % saja terdapat perbedaan siapa pemenang
pilgub, apalagi pada saat data baru 75 %.
pada saat data masih 75 %, sangat mungkin karena berdasarkan waktu pengumuman
kemenangan Jokowi JK di pukul 14.30, hampir bisa di pastikan sebagian besar TPS
di Indonesia belum menyelesaikan perhitungannya. Dalam kasus pilkada Bali, pada
saat data di stop di 90 % dan 100 % saja terdapat perbedaan siapa pemenang
pilgub, apalagi pada saat data baru 75 %.
5. Hasil KPU adalah hasil dari 478.685 TPS di
seluruh Indonesia yang prosesnya melalui pengawasan bersama oleh panitia di
TPS, saksi saksi dari dua capres dan partai, bawaslu, Panitia tingkat
kelurahan, panitia tingkat kecamatan, panitia tingkat kabupaten, panitia
tingkat propinsi dan KPU pusat. Maka apakah hasil Real Count KPU sebanding dan
bisa di sepadankan dengan data oleh lembaga survey yang hanya di lakukan oleh
beberapa orang di satu TPS sampel, lalu setelah datanya di peroleh
seluruh Indonesia yang prosesnya melalui pengawasan bersama oleh panitia di
TPS, saksi saksi dari dua capres dan partai, bawaslu, Panitia tingkat
kelurahan, panitia tingkat kecamatan, panitia tingkat kabupaten, panitia
tingkat propinsi dan KPU pusat. Maka apakah hasil Real Count KPU sebanding dan
bisa di sepadankan dengan data oleh lembaga survey yang hanya di lakukan oleh
beberapa orang di satu TPS sampel, lalu setelah datanya di peroleh
dikirim by
SMS atau email, tanpa ada validasi oleh siapa pun tentang kebenaran data, dan
lalu pengolahannya melalui mesin hitung tanda ada pengawasan mengenai ke
akuratan software dan aplikasi yang di gunankan. Kesimpulannya Data KPU benar
dan resmi, data Quick Count harus di teliti lagi. Maka Lembaga survey
penyelenggara harus bisa menunjukkan hal hal berikut pada saat hal seperti
sekarang terjadi, karena tidak mungkin mengcross cek ulang 478.685 TPS. Jauh
lebih mudah meneliti data 2000 atau 4000 TPS sampel milik lembaga survey. Hal
hal yang harus bisa di jelaskan adalah:
SMS atau email, tanpa ada validasi oleh siapa pun tentang kebenaran data, dan
lalu pengolahannya melalui mesin hitung tanda ada pengawasan mengenai ke
akuratan software dan aplikasi yang di gunankan. Kesimpulannya Data KPU benar
dan resmi, data Quick Count harus di teliti lagi. Maka Lembaga survey
penyelenggara harus bisa menunjukkan hal hal berikut pada saat hal seperti
sekarang terjadi, karena tidak mungkin mengcross cek ulang 478.685 TPS. Jauh
lebih mudah meneliti data 2000 atau 4000 TPS sampel milik lembaga survey. Hal
hal yang harus bisa di jelaskan adalah:
a. Jumlah sampel
b. Tempat TPS sampel, lalu bandingkan hasilnya
dengan data C1 yang sekarang sudah ada. Hasil penelitian terhadap poin ini
sudah akan menunjukkan mana data yang benar dan mana data yang di manipulasi.
Termasuk apakah pengambilan sampel sesuai dengan kaidah statistic yang berlaku.
Misal berapa persen di Sumatera, Jawa, di perkotaan, di pedesaan, dll.
dengan data C1 yang sekarang sudah ada. Hasil penelitian terhadap poin ini
sudah akan menunjukkan mana data yang benar dan mana data yang di manipulasi.
Termasuk apakah pengambilan sampel sesuai dengan kaidah statistic yang berlaku.
Misal berapa persen di Sumatera, Jawa, di perkotaan, di pedesaan, dll.
c. Petugas pengambilan sampel di TPS, siapa, dimana
berdomisili dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan pekerjaannya.
berdomisili dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan pekerjaannya.
d. Membuka ulang aplikasi yang di gunakan oleh
lembaga survey, melihat keanehan hasil Quick Count yang tadinya menyebutkan
keseragaman nilai yakni semua tiba tiba berhenti di angka 47 sekian persen
untuk Prabowo dan 52 sekian persen untuk Jokowi.
lembaga survey, melihat keanehan hasil Quick Count yang tadinya menyebutkan
keseragaman nilai yakni semua tiba tiba berhenti di angka 47 sekian persen
untuk Prabowo dan 52 sekian persen untuk Jokowi.
Bila
semua lembaga survey bisa menjawab, minimal akan mengurangi range yang terjadi
antara lembaga survey dan data KPU, namun sekali lagi data KPU adalah data
resmi maka seperti kalau kita bertanya siapa yang harus kita datangi jika ingin
melaporkan pencurian pasti orang akan menjawab Polisi, atau siapa yang harus
kita datangi jika ingin meminta keadilan pasti orang akan menjawab kepada
Hakim, atau siapa yang harus kita datangi jika ingin membuat KTP, pasti orang
akan menjawab datanglah ke kelurahan, siapa yang harus kita datangi bila ingin
menikah pasti orang akan menjawab KUA. Begitulah halnya dengan Pileg atau
pilpres pasti orang akan melihat kepada KPU karena memang inilah lembaga resmi
negara penyelenggara pileg/pilpres.
semua lembaga survey bisa menjawab, minimal akan mengurangi range yang terjadi
antara lembaga survey dan data KPU, namun sekali lagi data KPU adalah data
resmi maka seperti kalau kita bertanya siapa yang harus kita datangi jika ingin
melaporkan pencurian pasti orang akan menjawab Polisi, atau siapa yang harus
kita datangi jika ingin meminta keadilan pasti orang akan menjawab kepada
Hakim, atau siapa yang harus kita datangi jika ingin membuat KTP, pasti orang
akan menjawab datanglah ke kelurahan, siapa yang harus kita datangi bila ingin
menikah pasti orang akan menjawab KUA. Begitulah halnya dengan Pileg atau
pilpres pasti orang akan melihat kepada KPU karena memang inilah lembaga resmi
negara penyelenggara pileg/pilpres.
Berdasarkan
semua pertimbangan di atas dan menurut berbagai perkembangan yang terjadi dan
terungkapnya berbagai hal serta berdasarkan data real count milik PKS di mana
di sebutkan bahwa data telah 90 %, maka hampir bisa di pastikan Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih
republik Indonesia 2014-2019.
semua pertimbangan di atas dan menurut berbagai perkembangan yang terjadi dan
terungkapnya berbagai hal serta berdasarkan data real count milik PKS di mana
di sebutkan bahwa data telah 90 %, maka hampir bisa di pastikan Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih
republik Indonesia 2014-2019.
Jamilah dance,christmas at mum house tuaran sabah.
Menguak Skandal Klaim Kemenangan Jokowi-JK Dan Kepastian Kemenangan Prabowo-Hatta
Prabowo akan menjadi
presiden Indoensia, sekalipun 8 lembaga survey menjagokan Jokowi sebagai
presiden 2014. Hal ini karena banyaknya kejanggalan yang di temukan dalam quick
qount yang di lakukan olehlembaga lembaga survey yang menjagokan Jokowi
tersebut,di antaranya:
presiden Indoensia, sekalipun 8 lembaga survey menjagokan Jokowi sebagai
presiden 2014. Hal ini karena banyaknya kejanggalan yang di temukan dalam quick
qount yang di lakukan olehlembaga lembaga survey yang menjagokan Jokowi
tersebut,di antaranya:
1. Lembaga survey yang menjagokan Jokowi sudah
terbukti sebagai lembaga simpatisan, dan konsultan politik. Maka menjadi sangat
wajar bila lembaga konsultan memenangkan pasangan yang di bimbingnya memenangkan
pilpres.
terbukti sebagai lembaga simpatisan, dan konsultan politik. Maka menjadi sangat
wajar bila lembaga konsultan memenangkan pasangan yang di bimbingnya memenangkan
pilpres.
2. Waktu pengumuman kemenangan Jokowi JK di tanggal
9 Juli 2014, yakni di kisaran pukul 14.30 WIB, padahal TPS di nyatakan baru di
tutup pada pukul 13.00 WIB, yang artinya mungkinkah TPS sudah bisa mempleno
hasil TPS untuk menjadi hasil pilpres di TPS tersebut, dan kemudian mengirimkan
hasilnya ke center lembaga survey yang bersangkutan. Di Samarinda saja rata
rata hasil pilpres baru dipleno TPS di kisaran pukul 15.00-16.00
WITA/14.00-15.00 Wib, bagaimana bila TPS yang berada di daerah daerah
pedalaman. Hasil Quick Count bisa di umumkan pukul 14.30 WIB bila sampel di
ambil di perkotaan saja.
9 Juli 2014, yakni di kisaran pukul 14.30 WIB, padahal TPS di nyatakan baru di
tutup pada pukul 13.00 WIB, yang artinya mungkinkah TPS sudah bisa mempleno
hasil TPS untuk menjadi hasil pilpres di TPS tersebut, dan kemudian mengirimkan
hasilnya ke center lembaga survey yang bersangkutan. Di Samarinda saja rata
rata hasil pilpres baru dipleno TPS di kisaran pukul 15.00-16.00
WITA/14.00-15.00 Wib, bagaimana bila TPS yang berada di daerah daerah
pedalaman. Hasil Quick Count bisa di umumkan pukul 14.30 WIB bila sampel di
ambil di perkotaan saja.
3. Sudah terbuka adanya kejanggalan Quick Count
milik SMRC yakni adanya perubahan drastis pada data dari semula Prabowo unggul
52 %:48 %, lalu menjadi terbalik di 48 % : 52 %. Adanya data yang bertumpuk
tiba tiba hanya menjadi inputan untuk Jokowi JK sangat patut di curigai
validitasnya. Patut juga untuk di lakukan penelitiaan yang sama untuk semua
lembaga survey, jangan jangan semua sama kejadiannya.
milik SMRC yakni adanya perubahan drastis pada data dari semula Prabowo unggul
52 %:48 %, lalu menjadi terbalik di 48 % : 52 %. Adanya data yang bertumpuk
tiba tiba hanya menjadi inputan untuk Jokowi JK sangat patut di curigai
validitasnya. Patut juga untuk di lakukan penelitiaan yang sama untuk semua
lembaga survey, jangan jangan semua sama kejadiannya.
4. Apalagi jika benar bahwa Pengumuman di lakukan
pada saat data masih 75 %, sangat mungkin karena berdasarkan waktu pengumuman
kemenangan Jokowi JK di pukul 14.30, hampir bisa di pastikan sebagian besar TPS
di Indonesia belum menyelesaikan perhitungannya. Dalam kasus pilkada Bali, pada
saat data di stop di 90 % dan 100 % saja terdapat perbedaan siapa pemenang
pilgub, apalagi pada saat data baru 75 %.
pada saat data masih 75 %, sangat mungkin karena berdasarkan waktu pengumuman
kemenangan Jokowi JK di pukul 14.30, hampir bisa di pastikan sebagian besar TPS
di Indonesia belum menyelesaikan perhitungannya. Dalam kasus pilkada Bali, pada
saat data di stop di 90 % dan 100 % saja terdapat perbedaan siapa pemenang
pilgub, apalagi pada saat data baru 75 %.
5. Hasil KPU adalah hasil dari 478.685 TPS di
seluruh Indonesia yang prosesnya melalui pengawasan bersama oleh panitia di
TPS, saksi saksi dari dua capres dan partai, bawaslu, Panitia tingkat
kelurahan, panitia tingkat kecamatan, panitia tingkat kabupaten, panitia
tingkat propinsi dan KPU pusat. Maka apakah hasil Real Count KPU sebanding dan
bisa di sepadankan dengan data oleh lembaga survey yang hanya di lakukan oleh
beberapa orang di satu TPS sampel, lalu setelah datanya di peroleh
seluruh Indonesia yang prosesnya melalui pengawasan bersama oleh panitia di
TPS, saksi saksi dari dua capres dan partai, bawaslu, Panitia tingkat
kelurahan, panitia tingkat kecamatan, panitia tingkat kabupaten, panitia
tingkat propinsi dan KPU pusat. Maka apakah hasil Real Count KPU sebanding dan
bisa di sepadankan dengan data oleh lembaga survey yang hanya di lakukan oleh
beberapa orang di satu TPS sampel, lalu setelah datanya di peroleh
dikirim by
SMS atau email, tanpa ada validasi oleh siapa pun tentang kebenaran data, dan
lalu pengolahannya melalui mesin hitung tanda ada pengawasan mengenai ke
akuratan software dan aplikasi yang di gunankan. Kesimpulannya Data KPU benar
dan resmi, data Quick Count harus di teliti lagi. Maka Lembaga survey
penyelenggara harus bisa menunjukkan hal hal berikut pada saat hal seperti
sekarang terjadi, karena tidak mungkin mengcross cek ulang 478.685 TPS. Jauh
lebih mudah meneliti data 2000 atau 4000 TPS sampel milik lembaga survey. Hal
hal yang harus bisa di jelaskan adalah:
SMS atau email, tanpa ada validasi oleh siapa pun tentang kebenaran data, dan
lalu pengolahannya melalui mesin hitung tanda ada pengawasan mengenai ke
akuratan software dan aplikasi yang di gunankan. Kesimpulannya Data KPU benar
dan resmi, data Quick Count harus di teliti lagi. Maka Lembaga survey
penyelenggara harus bisa menunjukkan hal hal berikut pada saat hal seperti
sekarang terjadi, karena tidak mungkin mengcross cek ulang 478.685 TPS. Jauh
lebih mudah meneliti data 2000 atau 4000 TPS sampel milik lembaga survey. Hal
hal yang harus bisa di jelaskan adalah:
a. Jumlah sampel
b. Tempat TPS sampel, lalu bandingkan hasilnya
dengan data C1 yang sekarang sudah ada. Hasil penelitian terhadap poin ini
sudah akan menunjukkan mana data yang benar dan mana data yang di manipulasi.
Termasuk apakah pengambilan sampel sesuai dengan kaidah statistic yang berlaku.
Misal berapa persen di Sumatera, Jawa, di perkotaan, di pedesaan, dll.
dengan data C1 yang sekarang sudah ada. Hasil penelitian terhadap poin ini
sudah akan menunjukkan mana data yang benar dan mana data yang di manipulasi.
Termasuk apakah pengambilan sampel sesuai dengan kaidah statistic yang berlaku.
Misal berapa persen di Sumatera, Jawa, di perkotaan, di pedesaan, dll.
c. Petugas pengambilan sampel di TPS, siapa, dimana
berdomisili dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan pekerjaannya.
berdomisili dan bagaimana kemampuannya dalam melakukan pekerjaannya.
d. Membuka ulang aplikasi yang di gunakan oleh
lembaga survey, melihat keanehan hasil Quick Count yang tadinya menyebutkan
keseragaman nilai yakni semua tiba tiba berhenti di angka 47 sekian persen
untuk Prabowo dan 52 sekian persen untuk Jokowi.
lembaga survey, melihat keanehan hasil Quick Count yang tadinya menyebutkan
keseragaman nilai yakni semua tiba tiba berhenti di angka 47 sekian persen
untuk Prabowo dan 52 sekian persen untuk Jokowi.
Bila
semua lembaga survey bisa menjawab, minimal akan mengurangi range yang terjadi
antara lembaga survey dan data KPU, namun sekali lagi data KPU adalah data
resmi maka seperti kalau kita bertanya siapa yang harus kita datangi jika ingin
melaporkan pencurian pasti orang akan menjawab Polisi, atau siapa yang harus
kita datangi jika ingin meminta keadilan pasti orang akan menjawab kepada
Hakim, atau siapa yang harus kita datangi jika ingin membuat KTP, pasti orang
akan menjawab datanglah ke kelurahan, siapa yang harus kita datangi bila ingin
menikah pasti orang akan menjawab KUA. Begitulah halnya dengan Pileg atau
pilpres pasti orang akan melihat kepada KPU karena memang inilah lembaga resmi
negara penyelenggara pileg/pilpres.
semua lembaga survey bisa menjawab, minimal akan mengurangi range yang terjadi
antara lembaga survey dan data KPU, namun sekali lagi data KPU adalah data
resmi maka seperti kalau kita bertanya siapa yang harus kita datangi jika ingin
melaporkan pencurian pasti orang akan menjawab Polisi, atau siapa yang harus
kita datangi jika ingin meminta keadilan pasti orang akan menjawab kepada
Hakim, atau siapa yang harus kita datangi jika ingin membuat KTP, pasti orang
akan menjawab datanglah ke kelurahan, siapa yang harus kita datangi bila ingin
menikah pasti orang akan menjawab KUA. Begitulah halnya dengan Pileg atau
pilpres pasti orang akan melihat kepada KPU karena memang inilah lembaga resmi
negara penyelenggara pileg/pilpres.
Berdasarkan
semua pertimbangan di atas dan menurut berbagai perkembangan yang terjadi dan
terungkapnya berbagai hal serta berdasarkan data real count milik PKS di mana
di sebutkan bahwa data telah 90 %, maka hampir bisa di pastikan Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih
republik Indonesia 2014-2019.
semua pertimbangan di atas dan menurut berbagai perkembangan yang terjadi dan
terungkapnya berbagai hal serta berdasarkan data real count milik PKS di mana
di sebutkan bahwa data telah 90 %, maka hampir bisa di pastikan Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih
republik Indonesia 2014-2019.
Sunday, 13 July 2014
Thursday, 10 July 2014
BAMBU PRING PETUK NYAI RORO KIDUL ENDE FLORES
#PrabowoHatta , #satuINDONESIA , #INDONESIABANGKIT , #dukungboikotMETROtv , #syuradikaraende95fraternity , Website Resmi Kampanye #DukungPrabowoHatta untuk #SelamatkanIndonesia :
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
BAMBU PRING PETUK NYAI RORO KIDUL ENDE FLORES
#PrabowoHatta , #satuINDONESIA , #INDONESIABANGKIT , #dukungboikotMETROtv , #syuradikaraende95fraternity , Website Resmi Kampanye #DukungPrabowoHatta untuk #SelamatkanIndonesia :
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD menegaskan kemenangan pasangan calon presiden (capres) yang diusungnya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan menyebut Prabowo tinggal menunggu waktu pelantikan sebagai presiden.
"Kita sudah punya presiden baru. Namanya Prabowo Subianto. Kita tinggal menunggu pelantikan saja," ujar Mahfud kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Mahfud juga memastikan bahwa data hasil hitung cepat yang dikantongi kubunya valid. Kubunya juga siap beradu data dengan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU RI.
"Kita siapkan semua. Kita pastikan tanggal 22 Juli KPU memutuskan Prabowo-Hatta sebagai pemenang," tegasnya.
Lebih lanjut mantan menteri pertahanan itu meminta para pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara. Ia juga berpesan agar para pendukung tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya minta semua menahan diri. Mari fokus awasi semua distribusi surat suara," tandasnya. (dil/jpnn)
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/07/09/245220/Mahfud-Pastikan-Prabowo-Tinggal-Dilantik-Jadi-Presiden#sthash.edlJCW75.dpuf
Wednesday, 9 July 2014
Satu Hati Untuk Indonesia
Sahabat, banyak pendapat simpang-siur di masyarakat karena perbedaan hasil hitung cepat (quick count).
Yang harus serta wajib dipercaya adalah penghitungan nyata (real count)
dan hasil hitung nyata final Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan
lembaga resmi penyelenggara Pemilihan Umum Presiden Republik Indonesia.
Berikut adalah Hasil sementara REAL COUNT oleh Tim Nasional Prabowo Hatta yang dikoordinasi oleh PKS (23.00 WIB, 9 Juli 2014)
Yang harus serta wajib dipercaya adalah penghitungan nyata (real count)
dan hasil hitung nyata final Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan
lembaga resmi penyelenggara Pemilihan Umum Presiden Republik Indonesia.
Berikut adalah Hasil sementara REAL COUNT oleh Tim Nasional Prabowo Hatta yang dikoordinasi oleh PKS (23.00 WIB, 9 Juli 2014)
Prabowo-Hatta 52,3%, Jokowi-JK 47,7%
Data dari 270 ribu TPS di 33 provinsi di 359 kab/kota di Indonesia.
http://m.merdeka.com/politik/real-count-pks-prabowo-hatta-523-jokowi-jk-477.html
Silahkan disebarkan , #jagasuaraPRABOWOHATTA
Data dari 270 ribu TPS di 33 provinsi di 359 kab/kota di Indonesia.
http://m.merdeka.com/politik/real-count-pks-prabowo-hatta-523-jokowi-jk-477.html
Silahkan disebarkan , #jagasuaraPRABOWOHATTA
Party Of Gerindra(Gerakan Peduli Indonesia) :U.S.A & Canada Part 3 (HD-K5)
STRIKE BACK !!! Selamat siang sahabat di seluruh tanah air,
Apakah sahabat #SudahCoblosPeciPrabowo?
Mari kita kawal dan awasi jalannya penghitungan suara di TPS
masing-masing. Jika ada kecurangan, mohon laporkan ke halaman ini atau
melalui aplikasi Jaringan Gerindra atau dengan mengakses www.JaringanGerindra.com
Terima kasih dan salam Indonesia Raya!
GERINDRA - Gerakan Indonesia Raya
jaringangerindra.com
Monday, 7 July 2014
JAPANESE BONSAI
Jakarta -
Masa pemilihan presiden 9 Juli tinggal dua hari lagi. Prediksi soal
pasangan capres cawapres yang akan keluar sebagai pemenang semakin
liar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
memperkirakan pasangan Jokowi-JK akan kalah di DKI Jakarta.
"Di
Jakarta mungkin akan kalah Pak Jokowi," kata Ahok kepada wartawan di
Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).
Ucapan
Ahok itu disampaikan ketika keluar dari ruang rapat pimpinan di lantai
dasar Balai Kota. Kemudian dia dicegat oleh wartawan yang menanyakan
soal isi pembahasan dalam rapat pimpinan.
Ahok lantas mengatakan
salah satu yang dibahas yakni tentang pelaksanaan Pilpres 9 Juli di DKI.
"Kita bahas apa yang akan terjadi pada tanggal 9 Juli nanti," ujarnya.
Ketika
wartawan menanyakan alasannya menyebut gubernur DKI non aktif itu akan
kalah dalam Pilpres, Ahok menjawab sambil bercanda. "Supaya bisa
kembali, he he he..." katanya sambil tertawa.
Masa pemilihan presiden 9 Juli tinggal dua hari lagi. Prediksi soal
pasangan capres cawapres yang akan keluar sebagai pemenang semakin
liar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
memperkirakan pasangan Jokowi-JK akan kalah di DKI Jakarta.
"Di
Jakarta mungkin akan kalah Pak Jokowi," kata Ahok kepada wartawan di
Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014).
Ucapan
Ahok itu disampaikan ketika keluar dari ruang rapat pimpinan di lantai
dasar Balai Kota. Kemudian dia dicegat oleh wartawan yang menanyakan
soal isi pembahasan dalam rapat pimpinan.
Ahok lantas mengatakan
salah satu yang dibahas yakni tentang pelaksanaan Pilpres 9 Juli di DKI.
"Kita bahas apa yang akan terjadi pada tanggal 9 Juli nanti," ujarnya.
Ketika
wartawan menanyakan alasannya menyebut gubernur DKI non aktif itu akan
kalah dalam Pilpres, Ahok menjawab sambil bercanda. "Supaya bisa
kembali, he he he..." katanya sambil tertawa.
Subscribe to:
Posts (Atom)