Saturday, 2 August 2014

Matthew Flinders on Defending Politics: Why Democracy Matters in the 21s...

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari
Progres 98 yang berunjukrasa di depan kantor stasiun televisi berita
Metro Tv, membawa pisau cukur dan botol minuman keras saat berdemo.
Botol
minuman keras serta pisau cukur tersebut diacungkan para pengunjuk rasa
ketika berdemo di depan kantor televisi yang dimiliki pendiri Partai
Nasional Demokrat, Surya Paloh tersebut.

Koordinator aksi dari
Progres 98 Fikram Faraid mengatakan botol minuman keras dan pisau cukur
yang dibawa tersebut merupakan simbol politik dari pemilik Metro Tv.

"Kita
bawa minuman keras karena pemilik Metro tv telah mabuk, mabuk
kekuasaan, sementara pisau cukur ini sebagai bentuk simbol agar Surya
Paloh bersih dalam berpolitik," ujar Fikram di depan kantor Metro Tv
Jalan Pilar Mas Raya, Kedoya, Jakarta, Jumat(1/8/2014).

Fikram
mengatakan mabuk kekuasaan dan tidak bersihnya politik yang dimainkan
Surya Paloh terlihat dari pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung
memojokkan.

"Unjuk rasa korupsi ratusan triliun, kemudian
dipelintir itu indikasi kuat bahwa pemiliknya mabuk kekuasaan. Kita
murni aksi moral mendukung penyelesaian korupsi tapi dipelintir
sedemikian rupa, kami akan lawan," ujar Fikram.

Menurut Fikram
Faraid dalam tayangan berita tersebut, Metro Tv menyebutkan aksi unjuk
rasa Progres 98 yang menuntut diusutnya dugaan kasus gratifikasi Jokowi
di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu(30/7/2014) lalu
ditunggangi massa bayaran.

No comments:

Post a Comment